Senin, 11 Oktober 2010

BAKAT KHUSUS

Merupakan kenyataan yang berlaku dimana – mana bahwa manusia brbeda satu sama lain dalam berbagai hal. Antara lain dalam inteligensi, bakat, minat kepribadian, keadaan jasmani, dan perilaku sosial. Ada kalanya seseorang lebih cekatan dalam satu bidang kegiatan dibangdingkan dengan orang lain. Dalam bidang tertentu ia mungkin menunjukkan keunggulannya dibandingkan dengan orang lain.
Tidak dapat dipungkiri pula bahw ada perbedaan antara individu satu dengan yang lain dalam tingkat kemampuan atau prestasi mereka dalam bidang musik, seni, meknik, pidato, kepemimpinan dan olahraga, serta bidang – bidang lain. Sejauh mana perbedaan – perbedaan itu dibawah sejak lahir atau hasil dari latihan atau pengalaman, akan merupakan topic yang menarik dan sangatbpenting.
Program pendidikan hendaknya dirancang tidk hanya memperhatikan kemampuan untuk belajar tetapi juga perlu mempertimbangkan kecakapan khusus atau bakat yang dimiliki siswa.

1. Pengertian Bakat khusus

Apakah bakat itu? Untuk menjawab pertanyaan ini telah muncul bermacam – macam pendapat yang satu sama lain mempunyai perbedaan – perbedaan.
• Menurut Wiliam B. Michael meninjau, bakat itu terutama dari segi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas, yang sedikit sekali atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya.
• Selanjutnya Bingham memberikan definisi, bakat menitikberatkan pada kondisi atau seperangkat sifat – sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan, atau seperangkat respon seperti kemampuan berbahasa, musik, dan sebagainya.
• Guilford mengemukan bahwa bakat itu mencakup tiga dimensi psikologis, yaitu :
- Dimensi perceptual
- Dimensi psikomotor
- Dimensi intelektual

Jadi, apakah sebetulnya yang dimaksud dengan istilah “bakat”(aptitude)? Apakah bedanya dengan “kemampuan”(ability), dan dengan “kapasitas”(capacity), serta “insting”?
Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan “bakat” memerlukan latihan dan pendidikan agar dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Kapasitas sring digunakan sebagai sinonim untuk “kemampuan” dan biasanya diartikan sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan sepenuhnya di masa mendatang apabila latihan dilakukan secara optimal. Insting umuknya terdapat pada hewan, dimana dengan insting itu hewan dapat melakukan sesuatu tanpa latihan sebelumnya.
Jadi, bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relative bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut talent. (Conny Semiawan, dkk., 1987: 2).
Pengertian bakat khusus atau talent di sini dimaksudkan seseorang yang mempunyai kemampuan bawaan untuk bidang tertentu, misalnya baka menggambar, (Webster 1987 1486)


2. Jenis – jenis bakat khusus
Pemberian nama terhadap jenis – jenis bakat biasanya dilakukan berdasarkan atas bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika, bakat bahasa, bakat olahraga, bakat music, bakat klerikal, bakat guru, bakat dokter, dan sebagainya. Dengan demikian, maka macam bakat akan sangat tergantung pada knteks kebudayaan di mana seseorang individu hidup dan dibesarkan. Mungkin penamaan itu bersangkutan dengan bidang studi, mungkin pula dalam bidang kerja.
3. Kaitan antara Bakat dan Prestasi
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalama, dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. Misalnya :
- Seseorang mempunyai bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan tampak. Jika kedua orang tuanya menyadari bahwa ia mmpunyai bakat menggambar dan mengusahakan agar ia mendapat pengalaman yang sebaik – baiknya untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu juga menunjukkan minat yang besar untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka ia akan dapat mencapai prestasi yang unggul bahkan dapat menjadi pelukis trkenal.
- Sebaliknya, seorang anak yang mendapat pendidikan menggambar dengan baik, namun tidak memiliki bakat menggambar, maka tidak akan pernah mencapai prestasi unggul untuk bidang tersebut.

4. Factor – factor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus

Adapun sebab atau factor – factor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus atau seseorang tidak dapat mewujudkan bakat – bakatnya secara optimal, dengan kata lain prestasinya dibawah potensinya dapat terletak pada anak itu sendiri dan lingkungannya.

(1) Anak itu sendiri.
Misalnya anak itu tidak atau kurang berminat untuk mengembangkan bakat – bakat ang ia miliki, atau krang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia menalami hembatan dalam pengembangan diri dan berprestasi sesuai dengan bakatnya.

(2) Lingkungan anak.
Misalnya orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang ia butuhkan, atau eonominya cukup tinggi tetapi kurang member perhatian terhadap pendidikan anak.

5. Perbedaan Individu dalam Bakat Khusus

Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat – bakat tertentu. Dua anak bias sama – sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol daripada yang lain. Bahkan saudara sekandung dala satu keluarga bias mempunyai bakat yang berbeda – beda. Anak yang satu mempunyai bakat untuk bekerja dengan angka – angka, anak yang lain dala biang olah raga, yang lainnya lagi berbakat menulis (mengarang).
Sekali lagi perlu ditekankan bahwa jenis dan derajatnya. Yang dimaksud dengan anak berbakat ialah mereka yang mempunyai bakat – bakat dalam derajat tinggi dan bakat – bakat yang unggul.


- Ada anak yang berbakat intelektual umum, biasanya mereka mempunyai taraf intelegensi yang tinggi dan menunjukkan prestasi sekolah yang menonjol.
- Adapula yang mempunyai bakat akademis khusus, misalnya dalam matematika atau dalam bahasa, sedangkan dalam mata pelajaran lainnya belum tentu menonjol.
- Ada anak yang intelegensinya mungkin tidak terlalu tinggi tetapi unggul dalam kemampuan berpikir kreatif-produktif.
- Ada pula anak yang bakatnya dalam bidang olah raga, atau dalam salah satu bidang seni sepri melukis atau musik.
- Ada anak yang di sekolah tidak termasuk siswa yang pandai, tetapi menonjol dalam keterampilan teknik.
- Kita juga mngenal anak – anak yang oleh teman – temannya atau oleh guru selalu dipilih menjadi pemimpin, Karen mereka berbakat dalam bidang psikososial.

Jelaslah, bahwa masalah bakat dapat meliputi macam – macam bidang, termasuk misalnya bakat musik atau melukis dan lain – lain yang sifatnya non-intelektual.


6. Upaya Pengembangan Bakat khusus remaja dan Implikasi – Impliksi dalam Penyeenggaraan Pendidikan

Bagaimana kita dapat mengenal dan mengidentifikasi para remaja yang mempunyai bakat khusus? Alat – alat apa yang dapat digunakan untuk mengetahui bakat – bakat khusus mereka? Semua informasi ini depierlukan sebelum dilakukan upaya pengembangan bakat – bakat khusus remaja.
Yang hatus diukur oleh alat identifikasi adalah baik potensi (bakat pembawaan) maupun bakat yang sudah terwujud dalam potensi yang tinngi. Alat ukur atau tes yang dipakai tentu saja tergantung pada macam bakat yang dicari.
Bagaimana orang tua dapat mengenal bakat khusus anak? Bakat anak dapat dikenali dengan observasi terhadap apa yang selalu dikerjain anak, kesungguhan bakat anak bermanfaat bagi orang tua agar mereka dapat memahami dan memenuhi kebutuhan – kebutuhan anak. Mereka dapat membantu anak memahami dirinya agar tidak melihat bakat sebagai suatu beban tetapi sebagai suatu anugrah yang harus dihargai dan dikembangkan. Manfaat lain dari kemampuan orang tua untuj mengeal bakat ialah agar orang tua dapat membantu sekolah dalam prosedur pemanduan anak berbakat, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan tentang cirri – cirri dan keadaan anak mereka.
Sekolah mengirim daftar /cirri – cirri perilaku kepada orang tua dengan penjelasan bahwa sekolah perlu mengetahui sifat – sifat siswa agar dapat merencanakan pengalaman pendidikan yang sesuai baginya. Sebagai contoh, orang tua diminta member keterangan tentang butir – butir berikut ini :
- Hobi dan minat – minat anak yang khusus
- Jenis buku yang disenangi
- Masalah dan kebutuhan khusus
- Prestasi unggul yang pernah dicapai
- Pengalaman – pengalaman khusus
- Kegiatan kelompok yang disenangi
- Kegiatan mandiri yang disenangi
- Sikap anak terhadap sekolah/guru, dan
- Cita – cita untuk masa depan

Adapun kondisi – kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan psikologi dan kebebasan psikologi.



Anak akan merasa aman secara psikologi apabila :
a. Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan segala kekuatan dan kelemahannya, serta member kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu
b. Pendidik mengusahakan suasana di mana anak tidak merasa “dinilai” oleh orang lain. Memberi penilaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri.
c. Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak merasa aman untuk mengungkapkan bakatnya.

Anak akan merasakan kebebasan psikologis apabila orang tua dan guru member kesempatan padanya untu mengungkapkan pikiran pikiran dan perasaan – perasaannya. Kecuali, itu pendidikan hendaknya berfungsi mengembangkan bakat anak, jangan semata – mata menyjikan kumpulan pengetahuan yang bersifat skolastik.

1 komentar: